Quo Vadis Dompu? Refleksi tentang Sejarah, ASN & Masa Depan (Ibu Vs Anak)
Penulis; Rukyatil Rasyad., Qanitatin Qaireen
Editor; Fahrudin, Ilyas Yasin
Saya selalu merasa bahwa saya adalah orang yang selalu gagal dalam mengungkapkan isi hati saya kepada seseorang secara verbal. Terutama hal-hal yang berkaitan dengan analisis-analisis saya terhadap sesuatu. Ada banyak obstakel yang menghadangnya. Terutama dari dalam hati saya. Saya paling takut apabila perkataan dan pikiran-pikiran saya disalahartikan. Apalagi sampai menyinggung perasaan orang lain.
Selain itu, menulis dapat meredam pikiran yang menggebu tentang sesuatu hal, tetapi kemudian ada ruang bagi saya untuk mengedit ketika sesuatu itu mengandung unsur yang tidak benar. Yang mungkin kalau dipublish akan menjadi polemik! Apalagi sebagai PNS yang memang memiliki struktur dan ruang yang terbatas.
Tulisan-tulisan yang
tersaji dibuku ini adalah kumpulan pikiran random saya sebagai individu yang
suka memasuki dimensi ruang, waktu dan interaksi dengan pemeran yang berbeda.
Pengalaman berada dalam ruang-ruang itu, memberi kesan yang melahirkan
keberpihakan, kritik, atau bahkan otokritik! Dan mungkin sebagian faktor di
atas jugalah yang membuat anak saya, sang kakak juga ikut menulis. Mungkin kami
punya pikiran yang sebangun. Meskipun pada saat seusianya saya hanya berani
menulis sebatas pada halaman buku diary!
Ukuran; 13X20
Jumlah Halaman; 183
ISBN;___
Posting Komentar
0 Komentar