POTENSI KONFLIK DAN AKOMODASI ANTAR ETNIK KOMUNITAS ARAB, MELAYU DAN CINA DI PALEMBANG



Penulis: Prof. Dr. Aflatun Muchtar. MA., Anggi Wahyu Ari, MA.Hum

Editor: 
Irwansyah, S.Pd., M.Pd.

Semenjak nusantara dikuasai oleh kolonialisme, Palembang tetap menjadi daerah penting. Pada masa penjajahan Portugis,  nama kota ini juga telah dicatat oleh Tome Pires pada tahun 1513, seorang muhibah Portugis. Ia mencatat bahwa, kesultanan Palembang Darussalam memiliki seorang penguasa yang ditunjuk oleh kerajaan Jawa (Demak). Kesultanan palembang juga ikut menyerang Portugis di Melaka. Meskipun melakukan perlawanan terhadap Portugis, dari sisi perdagangan, Kesultanan palembang juga menjalin hubungan dagang dengan orang-orang Portugis.

 Di seberang Kuto gawang misalnya, atau keraton pertama dari kerajaan Palembang Darussalam sudah terdapat pemukiman orang-orang Tionghoa dan Portugis. Pada masa itu pemukiman orang-orang Asing ditempatkan beseberangan dengan pemerintah kerajaan dan dipisahkan oleh sungai Musi. Hal ini dapat dikatakan bahwa penempatan orang-orang Asing oleh pemerintah kesultanan adalah upaya mereka untuk mempermudah pengawasan, menyandera sekaligus bekerjasama.

Buku ini mengurai panjang lebar, dengan cukup teliti dan mendalam mengungkap pertikaian antara beberapa konflik yang terjadi pada komunitas Arab, Melayu dan Cina di Palembang. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya ini dikemudian hari.


Ukuran: 15X23
Halaman: 163
ISBN:___


Posting Komentar

0 Komentar